Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2020

2020, seperti kiamat kecil bagiku ( part 1 )

       Dari pertama kali muncul berita tentang adanya covid 19, aku termasuk yang paling takut, panik, khawatir juga cemas. Melihat penyebarannya yang begitu mudah dan cepat. Disamping berdo'a memohon perlindungan kepada Allah, aku di rumah juga menerapkan protokol kesehatan. Adanya kabar akan  lockdown juga membuat keluarga kami ikut serta membeli persediaan makanan yang lebih untuk berjaga-jaga.       Covid 19 ini juga berampak pada sistem pendidikan, dimana pada bulan Maret seluruh instansi pendidikan mengumumkan libur selama dua minggu -pada awalnya. Aku segera memutuskan untuk pulang ke rumah. Emang sedikit nekat, semua menyarankan untuk tetap stay di kosan karena kalo pulang beresiko apalagi naik kendaraan umum. Tapi aku maksa untuk pulang. Untungnya di bis ga terlalu rame paling cuma setengahnya, di perjalananpun aku berusaha menjaga agar tidak banyak menyentuh dan menutup mulut dan hidung dengan kerudung karena saat itu masker dimana-...

Mengikhlaskan.

Aku sayang kamu. Banget. Tapi.. Melihatmu sudah berbahagia dengan orang lain. Tertawa bersama orang lain.  Mengucap rindu dengan orang lain. Sudah  sangat cukup untuk membuatku berhenti, cukup sampai disini. Berhenti untuk berharap, menunggumu. Satu hal yang gak bisa membuatku berhenti, yaitu tetap menyayangimu. Aku ikut bahagia jika melihatmu bahagia. Bahagia sekali ketika meihatmu walau hanya dari story instagram.  Bahagia melihatmu baik-baik saja. Ingin rasanya menyapamu, bertanya kabar. Kamu gak tau kan kabar aku sekarang? Hehe Ah.. udah gak penting juga kabarku untuk kamu. Aku tau, ini salahku. Sungguh, aku menyesal. Aku mau minta maaf, aku yang gak pernah kasih kepastian. Aku yang selalu plin plan. Semua itu karena egoku. Egoku mengalahkan semuanya. Tapi, itu semua sudah terlmbat bukan? Sekarang cuma ada aku dan penyesalanku. Kamu baik, baik banget. Terimakasih atas segalanya. Terimakasih atas ketulusanmu. Kesabaranmu. Kesetiaanmu. Banyak pelajaran...

panik tapi pengen pulang tapi agak takut juga.

    Covid 19 berdampak pada dunia pendidikan, dimana pada bulan Maret seluruh instansi pendidikan mengumumkan libur selama dua minggu -pada awalnya. Keesokan harinya setelah diumumkan aku langsung memutuskan pulang ke rumah. Warga yang panik membuat stok masker dan  hand sanitizer  kosong dimana-mana, baik di apotek ataupun di minimarket. Pagi hari sebelum aku pulang menuju rumahku di Bogor, aku mencari masker ke minimarket terdekat tetapi kosong. Kemudian, aku pesan ojek online menuju apotek besar yang menurut informasi persediaan masker masih tersedia. Sama aja, masker dan hand sanitizer- nya juga kosong. Yaudah, aku memutuskan untuk beli vitamin C dan juga air mineral, biar ga malu-malu amat sih hehe .  Jam 05.45, jalanan sepi banget cuma ada beberapa kendaraan yang lewat. Aku jalan kaki sambil nyari sarapan, anginnya kerasa kenceng banget. Di jalan cuma aku doang sendiri, orang yang naik mobil sampe ngeliatin mungkin bingung "kenapa dah ni bocah ?" . Akhirn...